Ahlusunna Membuktikan Keabsahan Syi’ah


KATA SYIAH TERUCAP DARI MULUT SUCI NABI SAW,

Syiah dalam Hadis- hadist ahlusunnah

*Oleh: Abu Shadra (atau Ki Akbar, penulis buku Biarkan Tubuh Anda Yang Menyembuhkan)*

Berbeda dengan kata “Ahlus Sunnah wa Al-Jama’ah”, kata “Syiah” sudah ada dan digunakan dari zaman awal permulaan Islam era Muhammad bin Abdullah saww. Bakan alqur`anul karim pun menyematkan kata syiah padfa paara pengikut Ibrahim yang setia, berbeda dengan kata sunnah yang tidak disebutkan dalam alqur`an , perhatikan ayat berikut ini : Di dalam Al-Quran misalnya, dalam surah Ash-Shaffat ayat 83: “Dan sungguh, salah satu syiah (pengikut) nya adalah Ibrahim”.  Begitu pula yang disebutkan dalam surah Al-Qashash ayat 15: “…yang seorang dari syiah (pengikut/golongan) nya dan seorang lagi dari musuhnya (kaum Fir’aun).”  Namun karena fokus dari tulisan ini adalah keterangan Nabi SAW dalam hadis-hadist ahlusunnah,Berikut ini adalah hadis-hadis yang menerangkan tentang awal “sebutan” Syiah.  Hadis senada juga terdapat dalam kitab Tadzkirah Khawwash Al-Ummah karya Sabath ibn Al-Jawzi, hlm. 56, yang sanadnya berasal dari Abu Sa’id Al-Khudri: ” Nabi SAW memandang kepada Ali ibn Abi Thalib, lalu bersabda, ‘Orang ini dan para pengikut (syiah) nya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat’.  Abu Mu’ayyid ibn Ahmad Al-Khawarizmi dalam Al-Manaqib, pasal 9, hadis no. 10 dari Jabir ibn Abdallah Al-Anshari: Kami bersama Nabi SAW, kemudian datang Ali ibn Abi Thalib. Beliau bersabda, “Telah datang saudaraku kepada kalian”. Kemudian beliau memukulkan tangannya. Beliau bersabda, “Demi yang diriku dalam kekuasaan-Nya, orang ini dan syiahnya adalah orang-orang yang beroleh kemenangan pada hari kiamat. Kemudian, ia adalah orang yang pertama yang beriman di antara kalian, yang paling setia menepati janji Allah, yang paling keras menegakkan perintah Allah, yang paling adil dalam memimpin, yang paling adil dalam membagi, dan yang paling agung keutamaannya di sisi Allah.” Perawi menambahkan kemudian turun ayat: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk (khayrulbariyyah)… Selanjutnya perawi berkata: Apabila Ali datang, para sahabat Muhammad SAW berkata, “Telah datang khayrulbariyyah.” Allamah Al-Kanji Asy-Syafi’i meriwayatkan dalam kitabnya Kifayah Ath-Thalib bab 62 dengan sanad dari Jabir ibn Abdallah Al-Anshari.  Nabi SAW bersabda kepada Ali, “Engkau dan syiahmu berada di surga.” (Tarikh Baghdad, juz 2, hlm. 289).  Rasulallah SAW bersabda, “Wahai Ali, engkau dan syiahmu kembali kepadaku di Al-Haudh dengan rasa puas dan wajah yang putih. Sedangkan musuh-musuh mereka kembali ke Al-Haudh dalam kehausan.” (Ibnu Hajar, Ash-Shawaiq Al-Muhriqah, hlm. 66, cet. Al-Maimanah (Mesir); Allamah Shalih At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 101, cet. Bombay).  Nabi SAW bersabda kepada Ali, “…dan syiahmu berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dengan wajah putih di sekelilingku. Aku memberikan syafaat kepada mereka. Maka mereka kelak di surga bertetangga denganku.” (Al-Kanji Asy-Syafi’i, Kifayah Ath-Thalib, hlm. 135; Manaqib Ibnu Maghazali, hlm. 238).  Dari ‘Ashim ibn Dhumrah dari Ali AS: Rasulallah SAW bersabda, “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, Al-Hasan dan Al-Husain adalah buahnya, dan syiah adalah daun-daunya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik.” (Al-Kanji Asy-Syafi’i, Kifayah Ath-Thalib, hlm. 98).  Diriwayatkan dari Nabi SAW: “Janganlah kalian merendahkan syiah Ali, karena masing-masing dari mereka diberi syafaat seperti untuk Rabi’ah dan Mudhar.” (Al-Hakim, Al-Mustadrak 3/160; Ibnu Asakir, Tarikh 4/318; Muhibbuddin, Ar-Riyadh An-Nadhrah 2/253; Ibnu Ash-Shabagh Al-Maliki, Al-Fushul Al-Muhimmah 11; Ash-Shafuri, Nazhah Al-Majalis 2/222; Allamah Al-Hindi, Intiha’ Al-Afham, hlm. 19, cet. Lucknow; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 257, cet. Istanbul).  Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri: Nabi SAW memandang kepada Ali ibn Abi Thalib dan bersabda, “Orang ini dan syiahnya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat.” (Sabath ibn Al-Jawzi, Tadzkirah Al-Khawwash, hlm. 59, cet. Aljir).  Diriwayatkan dari Anas ibn Malik: Rasulallah SAW bersabda, “Syiah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan.” (Ad-Dailami, Firdaws Al-Akhbar; Allamah Al-Mannawi, Kunuz Al-Haqa’iq, hlm. 88, cet. Bulaq; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 180, cet. Istanbul; Allamah Al-Hindi, Intiha Al-Afham, hlm. 222, cet. Nul Kesywar).  Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: Rasulallah SAW bersabda, “Ali dan syiahnya adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan pada hari kiamat.” (Allamah Al-Kasyafi At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 113, cet. Bombay; Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 257; Allamah Al-Hindi, Intiha Al-Afham, hlm. 19).  Rasulallah SAW bersabda kepada Ali, “Engkau dan syiahmu kembali kepadaku di Al-Haudh dalam keadaan puas.” (As-Suyuthi, Ad-Durr Al-Mantsur 6/379, cet. Mesir; Al-Qunduzi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 182).  Rasulallah SAW bersabda, “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, Al-Hasan, dan Al-Husain. Keturunan kita menyusul di belakang kita. Istri-istri kita menyusul di belakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita.” (Tarikh Ibn Asakir, 4/318; Ibnu Hajar, Ash-Shawaiq, hlm. 96; Tadzkirah Al-Khawwash, hlm. 31; Majma Az-Zawa’id 9/131).  Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi dari Ali AS: Rasulallah SAW bersabda, “Engkau dan syiahmu berada di surga.” (Tarikh Baghdad, 12/289, cet. As-Sa’adah (Mesir); Akhthab Khawarizmi, Al-Manaqib, hlm. 67).  Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Rasulallah SAW bersabda kepada Ali, “Engkau bersamaku dan syiahmu di surga.” (Majma Az-Zawa’id, 9/173).  Anas meriwayatkan dari Nabi SAW: Beliau bersabda, “Jibril mengabarkan kepadaku dari Allah SWT bahwa Allah mencintai Ali dengan kecintaan yang tidak diberikan kepada malaikat, para nabi, dan para rasul. Tidak ada tasbih yang ditujukan kepada Allah, melainkan darinya Dia menciptakan satu malaikat yang memohonkan ampunan bagi orang yang mencintainya dan syiahnya hingga hari kiamat.” (Allamah Al-Kasyafi At-Turmudzi, Al-Manaqib Al-Murtadhawiyah, hlm. 116, cet. Bombay; Allamah Al-Qunduzi Al-Hanafi, Yanabi Al-Mawaddah, hlm. 256, cet. Istanbul tetapi tanpat kalimat “para nabi dan para rasul”).  Dan seterusnya dan seterusnya   *Ayat-ayat yang turun berkenaan dengan SYIAH `ALI*  Al-Hafizh Abu Na’im adalah seorang ulama Ahlus Sunnah yang disebutkan oleh para ulama bahwa ia adalah seorang “mahkota hadis” dan “guru para hadis tsiqqat/terpercaya.” Beliau dalam kitabnya Hilyah Al-Awliya’ dengan sanad dari Ibn Abbas: Ketika turun ayat yang mulia: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS. Al-Bayyinah 7), Rasulullah SAW bersabda kepada Ali ibn Abi Thalib, “Wahai Ali, itu adalah engkau dan pengikut (syiah) mu. Engkau dan syiahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai.” Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Mu’ayyid ibn Ahmad Al-Khawarizmi dalam kitabnya Al-Manaqib pasal 17 tentang turunnya ayat tersebut.juga tercantum dalam, Ruhul ma`aninya Alusi , As-Suyuthi pun mrnyebutkan dalam Ad-Durr Al-Mantsurnya 6/379, dan beberapa kitab tafsir ahlusunnah lainnya.   *Ketika Wahhabi Berdakwah tentang Syiah* ( dari situs tetangga )  Situs Al-Quran yang beralamat di http://quran.al-islam.com dan di tangani oleh pemerintah Arab Saudi yang bermazhab Wahhabi, ikut tabligh menyebarkan ajaran Syiah.  Entah disadari atau tidak oleh Wahhabi, dalam situs tersebut, terdapat tafsir surah Al-Bayyinah ayat 7, yang menafsirkan bahwa sebaik-baik manusia adalah Ali AS dan pengikutnya.  Tafsir ini seperti yang terdapat dalam situs itu merujuk pada tafsir Ath-Thabari. Dikatakannya bahwa,  * إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ,أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ ِ * “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk”.  *أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ*  Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Siapakah yang sebaik-baik makhluk itu? Dalam tafsir Ath-Tabari yang diriwayatkan dari Ibnu Hamid mengatakan bahwa, Isa bin Farqad dari Abil Jarud dari Muhammadi bin Ali, Rasulullah mengatakan:  * أنت يا علي وشيعتك* “Engkau, wahai Ali, dan Syiahmu (pengikutmu-red).”  Pada saat yang sama pembuatan situs Al-Quran yang ditangani oleh kerajaan Saudi itu bertujuan untuk menyebarkan mazhab Wahhabi. Silakan klik link berikut ini: http://quran.al-islam.com/Tafseer/DispTafsser.asp?l=arb&taf=TABARY&nType=1&nSora=98&nAya=7    *Bantahan , dan jawaban*  Seperti biasanya, para pengikut madzhab sahabat yang fanatik yang telah tertutup matahati dan fikirannyanya akan berkata ,” Memang benar hadist itu sahih, tapi hadist itu hanya berlaku bagi Syiahnya Ali , bukan syiah yang sekarang.” Saya yakin saudara-saudara pembaca bukanlah orang-orang yang tertutup mata hati dan fikirannya oleh kefanatikan, untuk itu kami akan menjawab segala bantahan mereka.  Bahwa satu-satunya kelompok yang menyatakan dirinya mengikut Ali adalah syiah yang ada saat ini, tidak ada lagi kelompopk Islam lainnya yang menisbatkan diri mereka sebagai pengikut Ali, bila orang-orang buta mata hati dan fikirannya menanyakan kembali “Syiah yang mana ? Ismailiyah pun syiah? ” maka silakan anda bertanya pada kelompo0k-kelompok lain yang saudara sebutkan, misalnya Ismailiyah, mereka tidak mau menyebut diri mereka sebagai Syiah.Saat Haji Ade , seorang teman sedang beribadah Haji, dia melihat seseorang Turki di depan Ka`bah sedang melakukan shalat yang menggunakan fiqih yang mirip dengan tatacara shalatnya orang syiah, saat ditanya orang Turki ini menjawab ,” I`m Ismaili , i`m not syiah” ( saya seorang Ismaili , saya bukan syiah).  Sebenarnya serangan balik mereka , “Memang benar hadist itu sahih, tapi hadist itu hanya berlaku bagi Syiahnya Ali “tanpa mereka sadari berisi pengakuan tentang kebenaran bahwa kata syiah memang ada dalam kitab-kitab hadist mereka, saat mereka “berusaha ” membantahnya , mereka lupa, bahwa dengan bantahan tersebut mereka mengakui pula bahwa kelompok Mu`awiyah adalah musuh-musuh syiah yang juga merupakan musuh kebenaran dan musuh Rasulullah saww yang kehausan karena tidak akan diberi minuman di telaga haudh, mereka lupa bahwa serangan balik mereka judteru membbenarkan hujjah kita bahwa kelompok Ali adalah kelompok yang memperoleh kemenangan , maka kelompok musuh-musuh mereka, seperti muawiyah adalah kelompok yang tidak mendapatkan kemenangan di akherat.”Mari kiita perhatikan kembali teks-teks hadist-hadist tersebut .  Bila mereka kembali bertanya,” Syiah sekarang apakah sama dengan Syiah Ali” .saya akan jawab “Insya Allah kita akan uji, kita akan bahas satu demi satu, tapi semuanya bermula dari pembahasan-pembahasan pokok-pokok ajarannya dahulu, bila persoalan ini selesai, baru kita masuki pembahasan seputar hal-hal furu` atau cabang-cabangnya.maka kita lanjutkan pengkajian ini dengan terus berdoa : Semoga Allah memimpin kita ke jalan yang lurus ” .  *(Bahtera-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)*      http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.co.id/2016/04/kata-syiah-terucap-dari-mulut-suci-nabi.html?m=1

Leave a comment