ESRAEL INGIN RAMPAS WILAYAH SURIAH


Apakah minyak atau sesuatu yang lain menyeret peperangan atas nama perang suci?

Minyak merupakan hasil bumi yang habis tanpa generasi. lalu kemanakah dunia mengambilnya jika habis?

Mengapa Rezim Israel menyerang Suriah dekat Damaskus?.

image

Dengan mencermati beberapa media bisa di katakan bahwa  serangan Rezim Israel baru-baru ini di provinsi dekat Damaskus, ibukota Suriah, seperti dilansir harian Israel Haaretz menunjukkan bahwa pesawat tempur Tel Aviv menembakkan sedikitnya tiga rudal di posisi depan sebuah kamp selatan ibukota Suriah  walaupun Sejauh ini pemerintah Israel tak menyebutkan apa yang telah di inginkan.

Analis politik internasional, Faisal Sergio Tapia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan HispanTV bahwa Israel menyerang Suriah untuk tujuan pendudukan Dataran Tinggi Golan secara, yang telah diduduki secara ilegal oleh Tel Aviv pada tahun 1967, untuk mengontrol wilayah Arab dan bantuan penggulingan Presiden Bashar Al Assad.

Perampasan wilayah Suriah (Dataran Tinggi Golan )  merupakan pelanggaran hukum internasional oleh rezim Israel, seperti yang terjadi ratusan kali di wilayah Palestina.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras terhadap presiden AS, Barack Obama, betapa pentingnya mencaplok Dataran Tinggi Golan yang juga merupakan  kebutuhan bagi AS dalam intervensi wilayah yang di inginkan untuk mengeksploitasi sumber daya minyak.

“Perusahaan-perusahaan AS telah menemukan sumur minyak di Golan Heights  yang akan menghasilkan banyak minyak untuk rezim Zionis Israel,” kata Tapia. Oleh karena itu, tak mengherankan Amerika Serikat akan mendukung gerakan ide zionis esrael ini, karena ada kepentingan yang sangat mendasar bagi As dan zionis esrael.

Penyerangan itupun berindikasikan memutuskan hubungan antara Hizbullah dan pemerinta suriah untuk mengantisipasi transfer sejata atara kedua pihak.

Namun, beberapa media Israel dan regional telah melaporkan bahwa pemboman telah juga menargetkan posisi area Hizbullah partai-milisi.

Berbagai keterangan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memimpin rapat kabinet terbatas di Dataran Tinggi Golan pada Minggu 17 April siang waktu setempat. Pria berambut putih itu meminta dunia mengakui kedaulatan Israel di wilayah tersebut serta berjanji tidak akan mengembalikan Golan ke Suriah dalam pidato pembukaannya.

Dataran tinggi Golan berhasil diambil alih oleh Israel pada 1967 ketika Perang Timur Tengah pecah. Setelah itu mereka perlahan-lahan mengambil wilayah Golan tanpa diketahui dunia internasional. Pengambilan waktu dan lokasi rapat kabinet itu diduga sengaja dilakukan bertepatan dengan negosiasi damai Suriah di Jenewa, Swiss.

“Dataran Tinggi Golan telah menjadi bagian integral Israel sejak zaman dahulu. Puluhan Sinagoga kuno di sekitar kita sekarang ini telah memberi bukti. Golan adalah bagian integral Israel di era baru,” ucap Netanyahu dalam pembukaan rapat kabinet, seperti dilansir New York Times, Senin (18/4/2016).

Pria 66 tahun itu mengaku telah menyampaikan sikap Israel kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Netanyahu tidak masalah dengan perjanjian diplomatik dengan Suriah selama tetangganya itu tidak mengganggu keamanan dalam negeri Israel.

Dataran Tinggi Golan jatuh ke tangan Suriah setelah mandat Prancis di wilayah tersebut berakhir pada 1940. Bagian dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel dianggap dunia internasional sebagai penjajahan terhadap teritori Suriah. Golan sendiri berada di perbatasan antara tiga negara, yakni Israel, Suriah, dan Lebanon.

Sepertinya “emas hitam” yang menjadi alasan sebenarnya.

Leave a comment