ULAMA PECINTA TERORIS


“Ulama” Pecinta Teroris penebar Kebencian “LUPA” ??!?? Menyoal Fitnah Keji “Makar Syiah di NKRI” : Mereka Yang Mendadak Anti-Hoax, ISIS Adalah Pengalihan Isu Gaza ?! Mereka Yang Mendadak Anti ISIS
Barangkali sudah banyak kita dengar gosip bahwa Syiah akan melakukan makar di NKRI. Syiah Indonesia yang jumlahnya mungkin hanya sekitar 500 ribu ini mau melakukan makar dan kudeta, dalam rangka mengganti ideologi Pancasila dengan Wilayatul Faqih. Ya, begitulah gosipnya.
Ini gosip politik yang kita sama-sama tahu lucu, aneh dan pokrol-pokrolan, tapi tidak kurang-kurangnya disebarkan di tengah khalayak sebagai clear and present danger. Seolah-olah para penyebar itu yakin bahwa audiens mereka mutlak tak mampu lagi berpikir lurus dan waras.
Bagaimanapun, kita layak bertanya: Untuk apa komunitas Syiah yang tertatih-tatih menghadapi serangan brutal kelompok intoleran mau berbuat makar seperti itu? Dengan kekuatan seperti apa? Dan siapa yang akan menjadi pendukungnya?
Tentu saja di mata sang penyebar fitnah itu, semua pertanyaan di atas tak penting untuk dijawab. Mereka merasa semua akal sehat manusia telah lumpuh menghadapi berbagai serangan fitnah bertubi-tubi tersebut, dan selalu bertaruh dengan kepenatan kebanyakan orang yang sudah tenggelam dalam urusan keseharian mereka yang rumit.
Fitnah itu juga menyebutkan bahwa Iran berada di balik makar untuk mengganti Pancasila dengan Wilayatul Faqih. Caranya? Mudah sekali: menyekolahkan ribuan WNI ke Iran dan pada 2018 ribuan pelajar itu bakal datang dengan segenap kekuatan, termasuk keterampilan fisik berperang.
Lagi-lagi, bagi para penyebar fitnah ini, tidaklah penting menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: mengapa Syiah Iran tidak mencoba melakukan makar serupa di kawasan sekitarnya terlebih dahulu seperti Irak, Azerbaijan atau Bahrain yang mayoritas berpenduduk Syiah? Dan mengapa Iran harus memilih Indonesia yang demikian jauh? Apa motifnya?
Ketika kita bertanya seperti di atas maka kita akan menemukan jawaban-jawaban yang membelasah teori konspirasi abal-abal itu.
Pertama, faktanya, Iran sebagai negara tidak pernah melakukan agresi kepada negara lain, setidaknya sejak 1400 tahun terakhir, yakni sejak jatuhnya Imperium Persia.
Kedua, apa yang terjadi di Timur Tengah sejak Revolusi Islam tahun 1979 menunjukkan bahwa Iran telah mengalami berbagai problematika yang menguras energi dalam negerinya, sehingga untuk apa pula ia melibatkan diri dalam petualangan global yang berisiko seperti mendukung makar komunitas Syiah yang super mini itu?
Ketiga, di samping itu, jika Iran masih memiliki energi yang tersisa, maka tentu sebagai negara yang punya cita-cita besar, ia akan lebih fokus menjaga pekarangan rumah mereka sendiri dan membela sekutu-sekutu terdekatnya seperti Suriah, Irak, Hizbullah dan Hamas yang saat ini sedang berlumuran darah mempertahankan integritas dan eksistensinya.
Keempat,  kita semua tahu bahwa di sisi lain, dalam sejarah Indonesia, orang juga bisa membaca bahwa negara ini hampir bisa dikatakan sudah kebal terhadap beragam upaya makar, kudeta dan gerakan serupa lainnya. Begitu banyak kendala geografis, kultural, politik, logistik, dan lain-lain untuk melakukan makar jahat seperti itu. PKI yang menjadi salah satu partai terkuat di zamannya dengan pendukung jutaan orang pun telah terbukti gagal total melakukannya. Apalagi hanya segelintir Syiah?
Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, fitnah ini tentu disebarkan bukan saja untuk menekan komunitas kecil Syiah, tetapi memiliki tujuan-tujuan lain.
Apa saja tujuan-tujuan lain mereka di balik itu semua? Setidaknya, berikut ini di antaranya:
1. Mengacaukan prioritas isu publik atau yang lebih dikenal dengan istilah “pengalihan isu”.
2. Lempar batu sembunyi tangan atau maling teriak maling, di mana biasanya justru si penyebar isu sendiri itulah yang ingin menguji temperamen publik atas usaha-usaha makar yang tengah mereka rancang. Bila publik bereaksi keras, maka para pembuat makar akan mundur teratur dan mengambil kuda-kuda berbeda.
Mungkin dalam hal ini mereka lupa makna peribahasa, “Siapa mencapak air di dulang akan tepercik ke muka sendiri” dan “Barangsiapa menabur angin pasti dia sendirilah yang bakal menuai badai.
3. Menjadikan permusuhan kepada Syiah sebagai rallying point, basis konsolidasi, dalam rangka melakukan sesuatu yang lebih besar.
Tapi rencana makar secanggih apapun yang mereka rancang, termasuk di antaranya dengan melempar tuduhan palsu dan fitnah keji bahwa sekelompok kecil Syiah di negeri kita akan melakukan makar terhadap NKRI, semoga Allah senantiasa menjaga bangsa dan negara tercinta Indonesia.

Ini copas status saya di FB tgl 18 Nov (yang dg segera di-report oleh takfiri, sehingga status tsb dihapus FB dan saya diblokir, tidak bisa posting di FB selama beberapa hari). Saya tambahi beberapa info baru.
====
Mungkin ada yang bertanya-tanya, gimana cara AS mendirikan Al Qaeda, ISIS, dll.? Sedemikian begonyakah orang Muslim sampai nggak nyadar kalo dikerjain? Tentu saja, caranya enggak blak-blakan dong. Sangat tersistematis (emangnya AS itu bego, apa?). AS tidak langsung hadir di lapangan, tetapi pakai tangan “ustadz-ustadz” dan aliran dananya pun kadang lewat negara-negara kroninya (seperti diakui oleh Hillary Clinton, CIA bekerja sama dengan Pakistan dan Arab Saudi). Makanya ada status FB orang Indonesia yang saat ini sedang jihad di Suriah, dia bilang, “Senjata mujahidin itu memang dari Amerika; malah bagus kan, canggih! [halooo…???] tapi bukan gratisan, melainkan sumbangan dari Arab Saudi dll.” (browsing aja, itu status dicopas pkspiyungan).
Poin penting pertama: berpikirlah kritis, jangan membeo melulu dan berkata “kata ustadz ana..” melulu.
Poin kedua: yang perlu kita -terutama ibuk-ibuk- catet adalah metode indoktrinasi paham kebencian dan teror kepada anak-anak melalui buku. Kalau ditemukan buku-buku semacam itu, segeralah perbaiki pemahaman anak; ingatkan bahwa Islam adalah agama yang welas asih.
Foto di bawah ini adalah salah satu halaman di buku sekolah dasar anak-anak Afghan (zaman Soviet).
afgh-textbook-jihad

Buku-buku pendidikan ‘jihad’ itu ternyata dibuat AS. Washington Post, 23 Maret 2002 menulis antara lain bahwa USAID menghabiskan 51 juta dollar untuk membiayai ‘program pendidikan di Afghanistan 1984-1994’ yang dilakukan oleh Universitas Nebraska. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa utama Afghan, Dari dan Pashtun, dibuat pada tahun 1980-an dengan dana dari USAID yang dihibahkan kepada Pusat Studi Afghanistan di Universitas Nebraska.
Buku-buku yang penuh dengan gambar-gambar kekerasan dan ajaran Islam militan itu disuplai ke anak-anak sekolah di Afghan, sebagai bagian dari operasi rahasia untuk menumbuhkan perlawanan terhadap penjajahan Soviet.
Buku-buku utama, yang dipenuhi pembicaraan tentang jihad dan berisi gambar-gambar senjata, peluru, tentara, dan ranjau, telah dipakai dalam kurikulum sekolah di Afghanistan. Bahkan Taliban menggunakan buku produksi Amerika ini.
Gedung Putih membela konten ‘relijius’ itu dengan mengatakan bahwa prinsip-prinsip Islam mempengaruhi kebudayaan Afghan dan bahwa buku-buku itu “sepenuhnya sesuai dengan hukum dan kebijakan AS.” Ahli hukum mempertanyakan apakah buku-buku ini tidak melanggar konstitusi AS yang melarang penggunaan uang pajak untuk mempromosikan agama.
Pejabat USAID (United States Agency for International Development) pun berusaha membela diri dengan mengatakan bahwa mereka membiarkan konten ‘Islami’ itu karena mereka khawatir para guru di Afghan akan menolak buku itu bila tidak mengandung pemikiran muslim dalam ‘dosis yang kuat’. USAID menghapus logo lembaga tersebut dari buku-buku agama itu; kata Jubir USAID, Kathryn Stratos.
Contoh isi buku matematika produk AS:
-* Jika ada 10 atheis, 5 dibunuh oleh 1 Muslim, maka sisanya = 5
-* 5 pistol + 5 pistol = 10 pistol
-* 15 peluru– 10 peluru= 5 peluru.
selengkapnya baca di sini.
Tahun 2014, di Suriah, tenda berlogo USAID terlihat dipakai oleh ISIS
USAID tent
CERMATI POLANYA!
Setelah membaca uraian di atas, silahkan dipikir secara kritis, dan cermati bahwa pola yang sama (tetapi sesuai dengan perkembangan zaman) tengah berulang.
1-Kelompok takfiri mampu memproduksi poster+ buku+VCD ttg Syiah (saya pernah baca bukunya, isinya penuh fitnah) dan dijual 1000 (SERIBU) rupiah saja.
wakaf buku refisi
2– Mereka mampu menyebar spanduk yang dipasang cukup masif di berbagai penjuru Indonesia, mengadakan majelis-majelis pengajian, seminar, membuat ratusan website, membuat ratusan channel telegram yang sangat aktif, untuk mengulang-ulang kalimat yang sama: Syiah Bukan Islam, Syiah Ancaman NKRI
Orang-orang yang menyebar jargon itu, adalah orang-orang yang sama yang selama ini menyebut Pemerintah Indonesia Thoghut, ingin mendirikan khilafah, Pancasila bi’dah (yang ikut Pancasila akan binasa), dst.
Dana untuk aktivitas semasif itu, butuh dana yang sangat besar. Buat apa mereka menggelontorkan dana yang sangat banyak itu? Siapa yang menyediakan dananya? Apa tujuannya?
Silahkan dipikirkan.
NB: propaganda terbaru mereka : ISIS adalah buatan Iran. Ini jawaban untuk mereka:
amnesia-1
Baca:
Amnesia-nya Pendukung ISIS
Amnesia Kedua: ISIS Adalah Pengalihan Isu Gaza?
Amnesia Ketiga: Mereka yang Mendadak Anti-Hoax
Mainsource :https://dinasulaeman.wordpress.com/2015/11/19/bagaimana-cara-as-mendirikan-al-qaidaisis/

Amnesia-nya Mereka Yang Mendadak Anti ISIS

Ada segelintir orang (termasuk saya) yang sejak 2012 mengingatkan bahayanya konflik di Suriah, yang apinya akan menyebar kemana-mana, termasuk Indonesia. Tapi, suara-suara kami lenyap ditelan dahsyatnya propaganda media mainstream, media nasional, media berlabel ‘Islam’, ustadz-ustadz yang aktif di media sosial, dan para netizen awam yang bak kerbau dicocok hidung men-share berita-berita pro-“mujahidin” dan narasi-narasi kebencian. Saat itu, para penjagal di Suriah itu dianggap layak disebut ‘mujahidin’ karena konon mereka Sunni yang sedang melawan rezim -konon- Syiah kafir terlaknat.
Ketika fakta kesadisan para penjagal itu sudah tak bisa ditutup-tutupi lagi dan tak bisa lagi diterima akal sehat manusia normal, dan memiliki nama “ISIS”, semua berteriak-teriak “Itu buatan Amerika dan Israel!” Dan seolah dengan teriakan itu, gugur sudah dosa-dosa mereka yang dulu menyebarkan berita palsu soal Suriah dan mengintimidasi segelintir orang yang berani bersuara berbeda. Kalian berusaha sebarkan narasi bahwa ISIS adalah organisasi ‘sesat’ (seperti kata salah satu pengamat yang sering masuk TVOne: jihadnya benar, tapi caranya salah; kelompok jihad yang lain itu benar, tapi ISIS ini salah).
Seolah, dengan menyebutnya ‘anti Amerika-Israel’,maka yang salah adalah bule-bule di luar sana, bukan kalian, para pendukung ‘jihad’ Suriah, yang aktif berkoar-koar mendukung jihad Suriah sejak 2012.
Oya? Sedemikian hebatnya-kah orang AS dan Israel, sehingga bisa membuat ratusan ribu muslim dari berbagai penjuru dunia datang dengan sukarela ke Suriah untuk mempertaruhkan nyawa, “berjihad”, menjagal sambil berteriak Allahu Akbar? Apa ratusan ribu jihadis itu robot yang bisa disetir dengan remote control?
Tidak, tentu saja.
Betapa amnesianya kalian. Kalian lupakan sejarah kemunculan ISIS. Tanpa dukungan kalian, ISIS hari ini tak akan muncul.
Kalianlah yang bersalah atas lahirnya ISIS: kalian yang sekarang berteriak-teriak ISIS buatan AS, tapi di masa lalu (dan bahkan sampai sekarang) menyebarluaskan paham kebencian pada ‘orang yang berbeda’. Kalian, yang berkeliling Indonesia, menyebarkan kebencian, sambil menggalang dana, yang kalian salurkan kepada para jihadis.
Kalian, yang dalam pengajian-pengajian kalian menolak mengajarkan persaudaraan, cinta kasih, cinta pada negara, kesetiaan pada bangsa dan negara. Kalian, yang mengajarkan bahwa kesetiaan itu harus diberikan kepada syekh-syekh entah darimana, yang kalian bahkan tak begitu tahu nama aslinya, sosoknya, kepribadian, dan kesehariannya. Kalian, para ibu, para guru, para ustad/ustadzah yang di status-status facebook kalian, men-share tulisan-tulisan kebencian, hanya karena berpikir: ini kata ustadz saya, pasti benar, tak perlu lagi diverifikasi.
Kalianlah yang bersalah: kalian yang sekarang cuci tangan dan menolak ISIS, padahal di AD/ART organisasi kalian mengandung ideologi yang sama dengan ideologi ISIS. Hanya bedanya, ISIS sudah menjelma menjadi monster nyata yang menakutkan semua orang. Sementara kalian masih sekedar menuliskannya di AD/ART, masih sekedar berkoar-koar di mimbar-mimbar, masih sekedar mengumbar kebencian dalam setiap kesempatan. Termasuk juga, kalian, pejabat yang menolak menutup situs-situs penyebar kebencian dan penyokong utama jihad Suriah. Termasuk kalian: ormas yang menolak bersikap tegas menghentikan penyebaran narasi kebencian di negeri ini, padahal jelas-jelas mengatasnamakan ormas kalian. Kalian tahu salah, tapi diam saja.
AS dan Israel memang punya andil besar dalam konflik Timteng. Tapi jangan amnesia, andil kalian lebih besar lagi.
Semoga dengan ‘membesar’-nya ISIS, bayi yang tanpa sadar sudah kalian lahirkan dan besarkan, kalian menjadi sadar, betapa bahayanya ideologi kalian itu.

klik foto untuk memperbesar

amnesia-1

Amnesia Kedua: ISIS Adalah Pengalihan Isu Gaza ?!

salah satu individu yang menyebut ISIS adalah pengalihan isu Gaza, masih banyak yang lain

Kalian ciptakan narasi baru: ISIS adalah ‘aktor’ baru yang tiba-tiba muncul. Blow-up berita tentang ISIS adalah pengalihan atas isu Gaza. Lihatlah di Gaza, umat Islam sedang berjuang melawan Israel. Tapi kini gara-gara ISIS, Israel bisa semena-mena menggempur Gaza tanpa ada kepedulian dari dunia.
Maaf, saya terpaksa katakan, inilah bentuk amnesia kalian yang lain.
Induk ISIS adalah Al Qaida; Al Qaida muncul sejak 1988 di Afghanistan. Al Qaida menyebar ke berbagai penjuru dunia dengan berbagai nama dan kedok, salah satunya ISIS. Jadi, dalam menganalisis, perhatikan ideologi dan geneologinya, jangan terpaku pada nama. (btw, coba browsing: tokoh politik di Indonesia yang pernah membuat puisi memuja Osama bin Laden).
Lalu, coba ingat, bukankah sudah 66 tahun Israel menjajah bangsa Palestina? Sejak berdiri tahun 1948, Israel terus membunuh, mengusir dari rumah dan tanah; menghancurkan kebun-kebun bangsa Arab-Palestina. Sejak 2005 Israel memblokade Gaza sehingga distribusi orang, barang, jasa sangat terhambat. Warga Gaza seolah berada dalam penjara terbesar di dunia.
Lalu, selama ini, apa yang kalian lakukan untuk membantu Palestina? “Hanya” demo, orasi, penggalangan dana (tentu saja, bantuan dana tetap penting, tapi tidak cukup, ini hanya panadol yang menghilangkan rasa sakit sementara).
Lalu, apa yang dilakukan para jihadis untuk Palestina selama ini? Tidak ada. Mereka justru sibuk meledakkan bom di negeri-negeri muslim.
Ada 3 kekuatan yang riil membantu Palestina (dengan politik, dana, dan senjata) selama ini:

  1. Hizbullah: organisasi militan ini berdiri dengan tujuan melawan Israel (karena Israel dulu juga menjajah wilayah Lebanon selatan) dan menjaga Lebanon agar Israel tidak kembali lagi. Hizbullah bukan tentara resmi Lebanon, sehingga tidak bisa disebut representasi ‘negara’. Backing utama logistik Hizbullah adalah Iran.
  2. Suriah: inilah negara Arab terakhir yang tetap menentang Israel, setelah tumbangnya Saddam. Saddam, meskipun tokoh zalim (terutama terhadap Iran: Saddam memerangi Iran selama 8 tahun, termasuk dengan senjata kimia yang sadis), namun ia menentang Israel. Dia memutus jalur minyak Kirkuk-Haifa yang sebelumnya menjadi urat nadi kehidupan Israel. Begitu Saddam digulingkan AS, minyak itu kembali mengalir bebas. Sedangkan Suriah memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh Hamas, menampung para pengungsi Palestina. UNHCR menyebut Suriah sebagai negara yang memberikan pelayanan terbaik di antara semua negara-negara Arab lain. Pengungsi Palestina diperlakukan sama dengan warga asli Suriah. Suriah adalah negara sosialis yang memberikan layanan kesehatan dan sekolah gratis, serta subsidi berbagai bahan pokok. Suriah juga menyuplai bantuan senjata kepada Hamas. Salah satu buktinya, dalam perang tahun ini, Hamas ketahuan menggunakan roket M302 Khaibar dari Suriah.
  3. Iran: selain menyuplai dana segar untuk Hamas secara rutin (digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan), Iran juga menyuplai senjata dan teknologi militer. Salah satu buktinya: Hamas menggunakan roket Fajr 5 yang dibuat Iran.

Lalu, apa yang dilakukan ISIS (dan para kelompok mujahidin lain dengan berbagai ‘nama’, tapi jika dilihat ideologi dan geneologinya, mereka sama saja) selama ini?

  1. Mereka justru memorak-porandakan Suriah. Pembantaian dengan cara sangat barbar (kepala digorok, dipanggang, ditendang-tendang bak bola, memakan jantung mayat) yang dilakukan ISIS bukan hanya terhadap muslim Syiah, tetapi juga muslim Sunni (termasuk ulamanya, seperti Syekh Buthi), dan Kristen (termasuk dengan menancapkan salib ke dalam mulut jasad Kristen).
  2. Di Irak, pasca Saddam mereka melakukan berbagai pemboman dan pembunuhan atas dasar mazhab untuk adu-domba. Kehadiran mereka membuat Irak tak pernah berhenti bergolak (dan minyak Irak tetap leluasa mengalir ke Israel). Dan kebrutalan ISIS di Irak-lah yang kini membuat dunia terperangah. Bagaimana mungkin ada manusia (mengaku muslim pula) melakukan kejahatan masif sedemikian sadis dan brutal?
  3. Di Lebanon, dalam perang Gaza tahun ini, ketika Hizbullah sudah ancang-ancang membantu Gaza (dan sudah meluncurkan roket-roketnya ke wilayah Israel), justru Al Nusra (organisasi teror ‘keturunan Al Qaida juga) menyerang Hizbullah.
  4. Target utama ISIS (dan organisasi teror sejenis) adalah Iran (selama ini  narasi yang mereka ungkapkan sebagai landasan perjuangan adalah :melawan rezim Syiah; bahkan menyebut Iran sebagai sekutu Israel, karena itu Iran harus dilawan). Iran memang belum tersentuh, tetapi berbagai kepentingan Iran di luar negeri sudah kena, antara lain pengeboman kedubes Iran di Lebanon. Iran ‘diganggu’ melalui tekanan politik dan embargo oleh Barat dan Israel.

Intinya, kekuatan-kekuatan yang memback-up pejuang Gaza untuk melawan Israel justru diganggu dengan sangat dahsyat oleh ISIS.
Jadi, siapa yang ‘mengalihkan’ siapa?
Think!
Baca:
Amnesia-nya Pendukung ISIS
Amnesia Ketiga: Mereka yang Mendadak Anti-Hoax
Mainsource: https://dinasulaeman.wordpress.com/2014/08/16/amnesia-kedua-isis-adalah-pengalihan-isu-gaza/

Amnesia Ketiga: Mereka Yang Mendadak Anti-Hoax

Menggelikan sekali melihat para pendukung ‘jihad’ Suriah dengan ‘suka cita’ menyebarluaskan berita klarifikasi tentang video palsu penyembelihan jurnalis AS, James Foley. Seolah dengan cara itu mereka menyelamatkan muka yang telah tercoreng akibat perilaku brutal ISIS. Seolah dengan cara itu mereka membalas kecaman dunia terhadap jihad salah kaprah yang mereka dukung, dengan berkata, “Tuh kan, ini video hoax! Makanya tabayun, cek and ricek! Para jihadis di Suriah itu sedang memperjuangkan khilafah dan tegaknya syariat, makanya difitnah oleh musuh-musuh Islam.”
Saya belum pernah berkomentar tentang video penyembelihan Foley. Pertama, karena saya tidak sanggup lagi melihat video brutal. Sudah cukup saya jatuh sakit selama dua bulan selama penulisan buku Prahara Suriah, akibat rasa shock saat harus memverifikasi foto-foto dan video-video sadis. Padahal itupun saya banyak mendapatkan bantuan dari blogger dan facebooker dari berbagai penjuru dunia yang sama-sama berjuang untuk membongkar kepalsuan jihad Suriah.
Mereka, para pendukung jihad itu (bersama media mainstream sekelas CNN, BBC, dll), menyatakan bahwa foto-foto dan video-video itu bukti-bukti kekejaman Assad (dan atas alasan itulah Assad harus digulingkan, kata mereka). Dan ternyata itu semua foto dan video hoax. Di antara buktinya, bisa dibaca di buku saya Prahara Suriah, atau bisa download Kumpulan Pemalsuan Data Konflik Suriah yang dibuat para blogger (bila link tidak bisa dibuka, google saja dengan kata kunci ‘kumpulan pemalsuan data konflik suriah’, saya lihat banyak yang upload di web masing-masing).
Sekedar contoh saja, ini salah satu foto yang disebarluaskan para simpatisan jihad itu (sekalian minta donasi):
foto-palsu-iraq3Dan ternyata itu foto korban bom mobil di Irak (dan harap ingat, kelompok yang gemar melakukan pembunuhan dengan bom mobil di Irak, Suriah, Lebanon adalah Al Qaida dan afiliasinya)
foto-asli-iraq3
Atau, tonton di video pendek yang saya buat ini:

Kedua, sayapun sejak awal memang sengaja menanti. Video palsu soal Suriah (dan aneh bin ajaibnya, selama ini peminat terbesarnya justru para pendukung jihad itu, mereka menyebarluaskan dengan semangat ‘dakwah’) sudah terlalu banyak dibuat. Cepat atau lambat akan muncul klarifikasi video tersebut. Atau, bila video itu benar, juga akan muncul konfirmasi dari pihak berwenang, misalnya PBB.
Dan benar saja, muncul beberapa artikel analisis tentang kehoaxan video itu. Satu yang saya tonton penuh (karena tidak ada adegan berdarah) adalah video ini (video ini hanya membahas apakah yang disembelih benar Foley atau bukan; dan tidak membahas apakah kejadian penyembelihan asli atau hoax):

Tapi saya tidak sedang fokus pada hoax atau tidaknya video itu. Fokus saya pada sikap amnesia para pendukung ‘jihad’ dan pendukung ISIS (meski akhir-akhir ini sebagian dari mereka mengaku tidak dukung ISIS, padahal jelas-jelas mereka -kali ini yang saya maksud adalah Hizbut Tahir- sejak awal berbaiat kepada Jabhah al Nusra yang semula bersekutu dengan Al Qaida Irak-cikal bakal ISIS, silahkan baca tulisan saya sebelumnya: Kemenangan Tentara Suriah dan Hizbut Tahrir). Mereka dulu mengabaikan kehoaxan foto-foto itu dan berkata “foto keliru aja diributin!
Mengapa ketika angin bertiup merugikan kalian, kalian ribut atas berita hoax (yang merugikan kalian)? Tapi kalian tak peduli pada jutaan berita hoax lainnya yang sejak 2012 kalian sebarluaskan dan membuat Suriah hancur lebur, jutaan rakyatnya mengungsi, terbunuh, perempuannya diperkosa, gadis-gadisnya dijual dan dikawinkan paksa kepada orang-orang Arab kaya, dll? Berita hoax yang dulu kalian sebarkanlah yang membuat konflik Suriah-Irak hari ini semakin mengerikan.
Sungguh, saya doakan agar kalian terbangun dari amnesia panjang ini. Karena, kalian dengan berdarah dingin telah menyebarkan hoax soal Suriah dan berhasil membuat negeri indah itu hancur; saya khawatir kalian akan melakukan hal yang sama di negeri saya tercinta, Indonesia.
Baca tulisan saya sebelumnya:
Baca:
Amnesia-nya Pendukung ISIS
Amnesia Kedua: ISIS Adalah Pengalihan Isu Gaza?
Mainsource: https://dinasulaeman.wordpress.com/2014/08/24/amnesia-ketiga-mereka-yang-mendadak-anti-hoax/