Pesan Terakhir Muhammad Tentang PUSAKA BERHARGA.


HADITS TSAQALAIN

1.jpg

Hadits di atas disebut Hadits Tsaqalain atau  Hadits  Dua Pusaka. Disebut dua pusaka, karena  Nabi saw mewasiatkan umatnya agar berpegang teguh pada dua pusaka yang ditinggalkannya, yaitu Alquran dan Ahlubait (keluarganya yang disucikan).

Hadits Tsaqalain atau Hadits Dua Pusaka ini tergolong di antara hadits-hadits yang paling populer. la diriwayatkan oleh lebih dari 35 Sahabat Nabi dan direkam oleh sebagian besar kitab-kitab hadits utama, seperti : Shahih Muslim, Turmuzi, Ahmad Ibn Hanbal, al-Nasai dan lain-lain. Dengan kata lain, Hadits Tsaqalain adalah hadits yang mutawatir, yang kebenarannya dari Rasulullah saw tidak diragukan sedikitpun, baik dari segi redaksinya, lafzhan, maupun kandungan maknanya, ma’nan. Oleh karena itu, seluruh kaum Muslimin sepakat menerima kesahihannya dan tidak seorang pun yang pernah meragukan-nya, apalagi menolaknya.

Hadits Tsaqalain diucapkan Nabi saw dalam berbagai kesempatan dan peristiwa yang berbeda. Kadang ketika sedang berkumpul bersama para sahabatnya di rumahnya, masjid, atau pada saat pertemuan besar seperti Haji Wada’ dan pertemuan al-Ghadir tanggal 18 Zulhijah tahun 11 H., selepas pulang dari Mekkah. Selain itu, selain menggunakan kata tsaqalain, yang secara bahasa berarti dua hal yang berat, Nabi juga menggunakan kata khalifatain, dua peninggalan, dan itsnain, dua hal, untuk menunjuk dua pusaka yang ditinggalkannya itu. Perbedaan redaksi dari Nabi ini serta pengulang-ulangan wasiat itu dalam berbagai kesempatan yang berbeda, menunjukkan suatu makna penting yang ingin ditunjukkan Nabi saw kepada umatnya, yaitu agar umatnya betul-betul memberikan perhatian yang luar biasa pada kedua peninggalannya itu.

Bahkan untuk itu, tidak jarang Nabi memberikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang mungkin menganggap remeh wasiat-nya. Misalnya, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya dari Zaid Ibn Arqam:

“Suatu hari Rasulullah saw berpidato di hadapan kami di sebuah oase yang disebut Khum, antara Mekkah dan Madinah. la memuji Allah, mengagungkan-Nya, memberi nasihat dan peringatan; kemudian berkata: “Amma ba’du. Wahai sekalian manusia! Ketahui-lah. Aku adalah manusia biasa. Sebentar lagi utusan Tuhanku akan datang menjemputku dan aku akan memenuhinya. Karena itu kutinggalkan kepada kalian dua pusaka. Yang pertama adalah kitab Allah. Di dalam-nya terdapat petunjuk dan cahaya. Ambillah kitab Allah itu dan berpegang-teguhlah kepadanya.” Lalu Rasulullah saw berbicara tentang betapa pentingnya kitab Allah dan menekankan agar umat selalu berpegangteguh kepadanya. Kemudian Rasulullah ber-kata: “Dan_(kedua) adalah Ahlubaitku, keluargaku. Aku ingatkan kamu: “Takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku! Takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku! Dan takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku!”

Bahkan, sebagaimana riwayat Tabrani, Nabi mengingatkan:

“Jangan sekali-kali kamu mendahului mereka, niscaya kamu akan celaka. Jangan sekali-kali kamu terlepas dari mereka, niscaya kamu akan celaka. Dan jangan sekali-kali kamu mengajari mereka, karena mereka lebih tahu dari kamu.”

Berikut teks-teks Hadits Tsaqalain dengan penyebutan sumber-sumber utama kitab hadits Ahlusunnah yang memuatnya.

Screenshot_1

(Wahai sekalian manusia! Sesunguhnya aku tinggalkan kepada kamu yang jika kamu berpegangteguh kepadanya niscaya kamu tidak akan sesat, yaitu kitab Allah dan keluargaku Ahlubaitku.)

Hadits dengan teks seperti ini terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1) Turmuzi, Shahih Turmuzi

2) Al-Zarandi al-Hanafi, Nazm Durar al-Simtain

3) AI-Qanduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah

4) AI-Muttaqi al-Hindi, Kanzul-ummal

5)  Ibn Kastsir, Tafsir Ibn Katsir

6) AI-Baghawi,   Mashabih   al-Sunnah

7) Ibn Katsir, Jami’ al-Ushul

8) Tabrani, al-Mu’jam al-Kabir

9) Al-Suyuti, Ihya’al-Mayyit

10)AI-Nabhani, al-Fath al-Kabir

Screenshot_2.jpg

 (Sesungguhnya aku tinggalkan pada karnu yang jika kamu berpegang teguh kepadanya niscaya kamu tidak akan sesat sesudahku nanti. Masing-masing lebih besar dari yang lain. Pertama, kitab Allah, yaitu tali yang membentang dari langit hingga bumi, dan kedua, keluargaku Ahlubaitku. Keduanya tidak akan berpisah hingga bertemu. denganku di al-haudh, telaga akhirat, nanti. Lihatlah! apa yang kamu lakukan terhadap keduanya)

Hadits dengan teks ini terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1) Turmuzi, Shahih Turmuzi

2) Zarandi al-Hanafi, Nazm Durar al-Simtain,

3)  Suyuti, al-Dur al-Mantsur

4)  Ibn    Hajar,    al-Sawaiq   al-Muhriqah

5) Tabrani, al-Mu’jam al-Shagir

6)  Ibn Atsir, Usudul-ghabah

7)  Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir

8) AI-Muttaqi al-Hindi, Kanzul-Ummal

9) AI-Nabhani, al-Fathul-kabir

10)AI-Baghawi,    Mashabih   al-Sunnah

Screenshot_3.jpg

 (Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua peninggalan, khalifatain, kitab Allah, yaitu tali yang terben-tang antara langit dan bumi, atau antara langit hingga ke bumi (keraguan pada perawi apakah redaksinya wa al-ardh, dan bumi, atau Ha al-ardh, ke bumi) dan keluargaku Ahlubaitku. Sesungguhnya keduanya tidak akan berpisah hingga nanti bertemu denganku di al-haudh.)

Hadits dengan teks ini terdapat dan diriwayatkan antara lain oleh: ,

1) Al-Suyuti, al-Dur al-Mantsur dan Ihya’ al-Mayyit

2) AI-Qanduzi al-Hanafi, Yanabi’ ai- Mawaddah

3) AI-Haitsami, Majma’ al-Zawaid

4) Abaqat al-Anwar

5) AI-Muttaqi al-Hindi, Kanzul-ummal

6) Al-Suyuti, al-Jami’ al-Saghir

7) AI-Nabhani, al-Fathul-kabir

8) AI-Badkhasyi, Miftahun-naja

Screenshot_4.jpg

 (Sesungguhnya aku tinggaikan kepada kamu dua pusaka, yaitu kitab Allah dan Ahlubaitku. Keduanya tidak akan berpisah hingga bertemu denganku di al-haudh)

Hadits dengan teks ini terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1)  AI-Maghazili al-Syafii, Manaqib All Ibn Abi Talib

2) AI-Khawarizmi al-Hanafi, al-Manaqib

3) AI-Himwaini al-Syafii, Faraidh al-Simtain

Screenshot_5.jpg

 (Sesungguhnya tidak lama lagi akan akan dipanggil Tuhan dan aku akan memenuhinya. Aku tingalkan kepada kamu dua pusaka, yaitu kitab Allah dan Keluargaku. Kitab Allah adalah tali yang terbentang dari langit ke bumi dan Keluargaku adalah Ahlu-baitku. Sesungguhnya Allah Yang Maha Latif lagi Maha Mengetahui memberitahuku bahwa keduanya tidak akan terpisah hingga keduanya menemuiku di al-haudh. Maka lihatlah bagaimana kamu memperlakukan mereka berdua)

1) AI-Muttaqi al-Hindi, Kanzul-ummal

2)  Ibn   al-Maghazili   al-Syafii, Manaqib AN Ibn Abi Talib

3)  Ibn   Hajar,   al-Shawaiq   al-Muhriqah

4) Zakhair al-Uqba           :

5) Al-Shabban al-Syafii, Is’af al-Raghibin

6) Tabrani, al-Mu’jam al-Shagir

7)  Ibn Saad, al-Tabaqat al-Kubra

8) Al-Suyuti, Ihya al-Mayyit

9)  Ibn Atsir, Jami’ al-Ushul

10)AI-Nabhani,    al-Anwar    al-Muhammadiyah

Screenshot_6.jpg

(Tampaknya telah datang jemputan untukku dan aku akan memenuhinya.

Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua pusaka, yang satu lebih besar dari yang lain, yaitu kitab Allah dan Keluargaku. Maka lihatlah apa yang kamu perbuat terhadap peninggalanku itu. Tapi Sesungguhnya mereka berdua tidak akan berpisah hingga menemuiku di al-haudh)

Hadits dengan teks di atas terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1)     An-Nasai, Khasaish AmiruI -mu’minin

2) AI-Khawarizmi al-Hanafi, al-Manaqib

3)    Ibn Hajar, al-Shawaiq al-Muhriqah

4) AI-Qanduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah

5) AI-Muttaqi al-Hindi, Kanzul-ummal

Screenshot_7.jpg

 (Bukankah aku lebih utama ter-hadap diri kamu lebih dari diri kamu sendiri? Mereka menjawab: “Ya, betul”. Rasulullah bersabda: “Maka sesungguhnya aku akan menuntut kamu tentang dua hal, yaitu kitab Allah dan Keluargaku.)

Hadist dengan teks di atas terdapat dan diriwayatrkan oleh antara lain:

  1. AI-Haitsami, Majma’ al-Zawaid
  2. Ibn al-Atsir, Usudul-ghabah
  3. Al-Suyuti, Ihya’ al-Mayyit

Screenshot_8.jpg

 (Wahai sekalian manusia! Tampak-nya aku akan meninggalkan kamu dalam waktu dekat. Aku telah ajukan permohonan maafku kepada kamu. Ketahuilah! Aku telah tinggalkan kepada kamu kitab Allah dan keluargaku Ahlubaitku. Kemudian Nabi mengambil tangan Ali dan mengangkatnya: “Ketahuilah!. Ali bersama Alquran dan Alquran selalu bersama Ali. Keduanya tidak akan berpisah hingga mereka menemuiku di al-haudh)

Hadits dengan teks ini terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1)  Ibn   Hajar,   al-Shawaiq   al-Muhriqah

2) AI-Qanduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah

Screenshot_9.jpg

(Suatu hari Rasulullah saw berpidato di hadapan kami di sebuah oase yang disebut Khum, antara Mekkah dan Madinah. la memuji Allah, mengagungkan-Nya, memberi nasihat dan peringatan; kemudian berkata: “Amma ba’du. Wahai sekalian manusia! Ketahuilah, aku adalah manusia biasa. Se-bentar lagi utusan Tuhanku akan menjemputku dan aku akan memenuhinya. Karena itu kutinggalkan kepada kamu dua pusaka. Yang pertama adalah kitab Allah. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Ambillah kitab Allah dan berpegangteguhlah kepadanya.” Lalu Rasulullah berbicara tentang betapa pentingnya kitab Allah dan menekankan agar selalu berpegangteguh kepadanya. Kemudian Rasulullah berkata: “Dan (kedua) adalah Ahlubaitku, keluargaku. Aku ingatkan kamu: “Takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku! Takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku! Dan takutlah pada Allah tentang Ahlubaitku!.

Hadits dengan teks di atas terdapat dan diriwayatakan oleh antara lain:

1)  Muslim, Shahih Muslim

2)  AI-Baghawi al-Syafii, Masabih al-Sunnah

3) Al-Zarandi, Nazm Durar al-Simtain

4)  Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir

5) AI-Amri, Misykatul-mashabih

6) Al-Shabban al-Syafii, Is’af al-

Raghibin

 7) Ahmad Zaini Dahlan, al-Sirah al-Nabawiyah

8) AI-Nabhani, al-Fathul-kabir

9) AI-Tabari al-Syafii, Zakhair al-Uqba

10) AI-Kanji al-Syafii, Kifayatut-Talib

Dalam riwayat Tabrani, setelah mengucapkan wasiatnya agar umat berpegang teguh kepada al-Quran dan Ahlubait, Nabi saw mengingatkan:

Screenshot_10.jpg

(Jangan sekali-kali kamu mendahului mereka, niscaya kamu akan celaka. Jangan pula tertinggal dari mereka , niscaya kamu akan celaka. Dan Jangan mengajari mereka, karena mereka lebih tahu dari kamu)

Hadits dengan teks di atas terdapat dan diriwayatkan oleh antara lain:

1) Tabrani, al-Mu’jamul al-Shaghir

2)   Ibn   Hajar,   al-Shawaiq   al-Muhriqah Majma’ al-Zawaid AI-Qanduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah

5) Al-Suyuti, al-Durr al-Mantsur

6) AI-Mutttaqi al-Hindi, Kanzul-ummal

7)  Ibn Atsir, Usudul-ghabah.

Selain itu, Hadits Tsaqalain termasuk di antara sedikit hadits yang diriwayatkan oleh jumlah besar Sahabat. Biasanya hanya beberapa orang saja. Tapi Hadits Tsaqalain ini bahkan diriwayatkan oleh lebih dari tiga puluh lima Sahabat. Mereka antara lain:

      1. Ali Ibn Talib

  1. Hasan Ibn Ali Ibn Abi Talib
  2. Salman a!-Farisi
  3. Abuzar al-Ghifari
  4. Abdullah Ibn Abbas
  5. Abu Said al-Khudri
  6. Jabir Ibn Abdillah al-Anshari
  7. Abul-haitsam Ibn al-Tihan
  8. Abu Rafi’
  9. Huzaifah Ibnul-yaman
  10. Huzaifah Ibn Usaid al-Ghifari
  11. Khuzaimah Ibn Tsabit
  12. Zaib Ibn Tsabit
  13. Zaid Ibn Arqam
  14. Abuhurairah
  15. Abdullah Ibn Hantab
  16. Jubair Ibn Mut’im
  17. AI-Barra’Ibn Azib
  18. Anas Ibn Malik
  19. Talhah Ibn Abdillah
  20. Abdurahman Ibn-Auf
  21. Saad Ibn Abi Waqqash
  22. Sahl Ibn Saad al-Anshari
  23. Amr Ibn Ash
  24. Adi Ibn Hatim
  25. Abu Ayyub al-Anshari
  26. Abusyuraih al-Khuzai
  27. Uqbah Ibn Amir
  28. Abuqudamah al-Anshari
  29. Abulaila al-Anshari
  30. Dhumairah al-Aslami
  31. Amir Ibn Laila
  32. Fatimah al-Zahra’
  33. Ummu Salamah
  34. Ummu Hani

Maka, masih adakah keraguan terhadap wasiat utama Rasulullah ini? Kita mohon pada Allah supaya tidak tergolong orang yang menolak dan mendustainya. Amin.

Leave a comment