Akibat Sumbu Pendek Akhirnya Memusuhi Dan Plintir.


By BUKTI Kebenaran Syi’ah 12 Imam

Kebodohan adalah bencana bagi umat beragama!, begitu kata sebuah akun non pribumi.

Pernah kah kalian membaca tulisan Ibn Arabi, seorang sufi besar Ahlusunna dari Andalusia?….Jika pernah “pasti akan menemukan ucapannya yang sangat populer:

“Bahwa ruh tuhan ada dimana-mana dan kita semua adalah Tuhan, menifestasi dari esensia Tuhan, Tuhan memanifestasikan diriNYA di alam Semesta ini. Jadi menurut Ibn Arabi Tuhan mewujudkan diriNYA pada Alam semesta.

Nah! jika tidak memahami ini maka akan segera menuding Ibn Arabi seorang panteisme dan mengafirkannya padahal ucapan Ibn Arabi ini berdimensi spiritualistik. Dan tidak sedikit orang yang difitnah dan dibunuh oleh ahli fiqih radikal karena ungkapan seperti ini hanya karena kesalahan dalam memahami ucapan orang akibat memandang dan mengukur paham orang lain berdasarkan ajaran materealistik, ironinya yang mereka bunuh adalah mereka yang terdalam pengetahuan agamanya. Itu sekedar pengantar pengenalan bahwa ada orang memahami agama ini benar-benar full materealistik beda dikit langsung sesat kafir. Akibat pandangan yang sangat materealistik melahirkan pulah #Aqidah_Materealistik sama cara pandangnya #Majusi, akhirnya Tuhan bertempat, semisal bersemayam di langit. Masih ingat! Tuhan siapakah yang dilangit!

Akibat materealistiknya sehingga sibuk dan pusing mensesat_ kafirkan kiri kanan.

Jika kita perhatikan dan cermati dengan seksama sungguh fitnah-fitnah kaum wahabi ini memang sangat gencar terhadap muslim Syi’ah.

Sebagaimana postingan kami yang lalu bahwa karya tulis para ulama Mazhab Ahlul Bayt ini memang sangatlah syarat makna, jika dibaca oleh seorang Nawazhib tanpa bimbingan maka dia akan pasti salah memahaminya, apalagi jika fitnah sudah menjadi substansi diri si tukang fitnah, maka apa yang dibacanya akan di plintir lalu mereka sebar dalam bentuk fitnah seperti realitas fakta catatan sejarah dan berlangsung sampai saat ini yang kita saksikan di medsos bahkan non medsos.

Judul diatas berkaitan dengan fitnah wahabi dalam satu group dengan bangga berdasarkan ketidaktahuan mereka mencerca muslim syi’ah bahwa wajah tuhan orang Syi’ah bisa di lihat bahkan wajah imam mereka adalah wajah Allah.

Di postingan kami yang terdahulu kami menurunkan sebuah riwayat bahwa suatu ketika sekelompok pendeta datang ke Madinah bertanya kepada Abu Bakar tentang wajah Allah dalam Alqur’an tapi ditepis oleh Abu Bakar dengan mengatakan” ini pernyataan terlarang dalam agama kami, Nabipun tidak menjelaskan pada kami, Pendeta itu berkata “demi Allah Nabimu itu hanyalah seorang pendusta dan kitab sucimu adalah hanyalah kepalsuan dan kebohongan saja.”. Salman Sahabat Nabi yang hadir disitu kemudian mengajak pendeta itu menemui Ali bin Abi Tahalib, kemudian Imam Ali memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar, setelah terbakar Imam Ali bertanya ” Wahai pendeta dimanakah wajah api? Semua pendeta menjawab ini semua muka api, Ali pun menjawab semua ini adalah wujud Allah, akhirnya mereka semua masuk islam.

Jadi kalau orang kurang cermat membaca terlebih- lebih orang tersebut memaknai agama dengan cara pandang materealistik dan menemukan hal seperti ini maka tentu saja akan mengatakan “berarti seluruh alam ini adalah wujud dan wajah Allah” (seakan-akan alam ini adalah Allah).

#contoh_lain“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah 115), Lalu apakah dengan ayat seperti ini lalu kita melihat tembok dan menganggap tembok adalah hakikat wajah Allah? tentu saja mustahil , dan kalau tidak meyakini tembok sebagai wajah Allah lantas kafirkah kita?

Cara pandang semacam ini adalah cara pandang materealisme dalam memahami agama. Agama selalu diukur dengan materi fisik (penganut skriptualisme_tekstual).

Seorang penulis buku sekaligus pemikir Syi’ah dalam bukunya “liakunna Ma’ash-Shadiqin”, Suatu saat singgah di kota Lamu di Kenya Afrika timur dan berjumpa dengan seorang Syeikh Imam yang berpaham #wahabisedang memberikan ceramah dihadapan jama’ah dan berkata”: BAHWA ALLAH ITU MEMILIKI DUA TANGAN, DAN DUA KAKI, DUA MATA DAN SATU WAJAH.

Beliau (penulis) membantahnya tapi sang Syeikh penceramah tersebut membawa dalil al qur’an seraya berkata:

“ORANG-ORANG YAHUDI BERKATA:TANGAN ALLAH TERBELENGGU, SEBENARNYA TANGAN MEREKALAH YANG DIBELENGGU DAN MEREKALAH YANG DILAKNAT DISEBABKAN APA YANG MEREKA KATAKAN ITU. TIDAKLAH DEMIKIAN TETAPI KEDUA TANGAN ALLAH TERBUKA (QS AL MAIDAH :64)

DAN FIRMAN ALLAH LAGI: ‘DAN BUATLAH BAHTERA ITU DENGAN MATA-MATA KAMI (PENGAWASAN DAN PETUNJUK WAHYU KAMI (QS AL HUD 37)

DAN FIRMAN ALLAH: SEMUA YANG ADA DILANGIT DAN DIBUMI ITU BINASA DAN TETAP KEKAL WAJAH TUHANMU

Penulis berkata ” wahai saudaraku semua ayat yang anda tunjukan itu dan selainnya, sesungguhnya ia #majaz (khiasan) dan bukan haqiqi.

Sang penceramah kembali berkata “semua Al qur’an itu haqiqi tidak ada padanya majaz.

Penulis bertanya” kalau demikian bagaimana anda tafsirkan ayat :” DAN BARANG SIAPA YANG BUTA DI DUNIA INI NISCAYA NISCAYA DI AKHIRAT NANTI IA AKAN LEBIH BUTA PULAH (QS AR-RAHMAN 26-27), Apakah anda menafsirkannya secara Haqiqi? yang berarti semua orang buta di dunia akan menjadi lebih buta juga di akhirat?…Syeikh itu menjawab: ” kami berbicara tentang tangan, mata wajah Allah, dan tidak ada hubungannya dengan orang-orang buta.

Penulis berkata”kita tinggalkan pembicaraan tentang orang buta, tetapi bagaimana anda menafsirkan “SEMUA YANG ADA DIBUMI AKAN BINASA. DAN TETAP KEKAL WAJAH TUHANMU.

Sang Syeikh menoleh kehadirin seraya berkata “apakah kalian tidak memahami ayat ini? sesungguhnya ayat ini jelas, seperti ferman Allah” Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali wajah Allah (Qs al-qasas:88).

Kemudian sang Syeikh ditanya”jika semua haqiqi bukan majaz MAKA KEDUA TANGAN DAN KAKI ALLAH SERTA SELURUH JAZADNYA BINASA, MUSNAH DAN TIDAK TINGGAL, KECUALI WAJAH, MAHA SUCI ALLAH DARI SEMUA ITU….

Itulah Aqidah kaum wahabi Salafi, yang konyol sambil membabi buta mempersangkahkan pada orang lain apa yang tidak ada pada orang yang mereka prasangkakan.

Sepintas lalu jika anda melihat pendapat kaum Syi’ah dalam hal ini hati anda tenteram dan akal anda dapat menerima takwil tentang adanya ayat-ayat yang mengandung tasjim atau menyerupakan Allah dengan memberi arti “Majaz atau isti’arah, tidak haqiqi dan tidak leterlek seperti yang dipahami oleh sebagian orang.

Imam Ali as berkata:
“Dia Allah tidak dicapai dengan jauhnya keinginan, tidak pulah diperoleh dengan dalamnya kepintaran, yang sifatnya tidak terbatas, tiada ciri-ciri, tidak terbatas dengan waktu dan tidak ada ajal baginya…(Nahjul Balagah)

Imam Muhammad Al-Baqir as menolak pendapat menyerupakan Allah denga sesuatu seraya berkata:

” akan tetapi segala sesuatu yang kami utamakan menurut dugaan sekalipun dalam bentuk yang sangat halus maka ia itu makhluk yang dibuat seperti kita dan dikembalikan kepada kita [Aqaid Imamah].

Dan dalam hal ini penolakan Allah Swt dalam Al qur’an menandai bagi kita dengan firmanNYA “tidak ada sesuatu yang menyerupainya, dan frmannya lagi “Dan dia (Allah) tidak dapat dicapai dengan penglihatan”, Dan firmannya kepada RasulNYA yang diajak berbicara , Musa as tatkala beliau meminta beliau melihat Allah : Musa As berkata:” Ya Tuhan perlihatkanlah dirimu agar aku dapat melihatmu. Allah menjawab;engkau akan dapat melihatku.

Menurut Az zamaksyri dan para ahli Nahwu “Lan” memberikan pengertian selama-lamanya.

Semua itu merupakan dasar yang kongkrit tentang BUKTI KEBENARAN SYI’AH yang bersandarkan kata-kata para Imam-Imam dari Ahlul Bayt, sumber ilmu pengetahuan dan gudang risalah yang merupakan duplikat islam yang asli serta orang yang diberi pusaka Allah dengan ilmu Al-Kitab.

Jadi apa yang ditudingkan oleh wahabi kepada Syi’ah tentang wajah Allah hanyalah kata “majaz”. sebuah persoalan secuil yang mereka tidak ketahui lalu merasa pintar kemudian membesar-besarkannya dalam bentuk fitnah keji bahkan sampai pada stadium membuat kitab-kitab palsu dengan mencatut nama ulama Syi’ah akibat kedengkian yang mereka pelihara memenuhi jiwa mereka dan para pengikutnya.
Naudzubillah, semoga Allah Swt memberikan ganjarannya…Amin. Allahuma Sholli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad.

Leave a comment